Khairudin, Fiddian (2020) HADIS LARANGAN MEMINTA JABATAN. http://ejournal.fiaiunisi.ac.id/index.php/syahadah/index, 10 (1). pp. 73-86. ISSN 238-0349
Text
554 Download (14kB) |
Abstract
Menjadi seorang pemimpin memudahkan memenuhi tuntutan hawa nafsu, penghormatan akan kedudukan, status sosial di mata manusia, memerintah, dan menguasai kekayaan serta kemegahan. Menjadi wajar kemudian untuk mewujudkannya banyak elit politik atau calon pemimpin’tidak segan-segan melakukan politik uang dengan membeli suara masyarakat pemilih. Bahkan tidak segan menyingkirkan orang lain yang dianggap sebagai saingan demi meraih posisi idaman. Seseorang yang meminta jabatan sering kali hanya bertujuan untuk meninggikan dirinya di hadapan manusia, tentu motivasi berkonotasi tidak baik. Sebagai balasan ia tidak akan mendapatkan bagiannya di akhirat nanti, seseorang dilarang meminta jabatan. Hari-hari setelah menjadi pemimpin yang kemudian menjadi saksi bahwa mereka hanyalah sekedar mengobral janji kosong dan ucapan dusta yang menipu, bahkan berbuat zhalim dan aniaya kepada orang-orang yang dipimpin. Banyak terdapat hadis-hadis Rasulullah Saw. berkaitan dengannya, khususnya seputar larangan meminta jabatan.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Ilmu Agama Islam > Program Studi Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Fiddian Fiddian Khairudin |
Date Deposited: | 12 Jun 2023 08:15 |
Last Modified: | 12 Jun 2023 08:15 |
URI: | http://repository.unisi.ac.id/id/eprint/339 |
Actions (login required)
View Item |