Wahidi, Ridhoul and Amaruddin, Amaruddin and Nasrullah, Nasrullah and Sulaiman, Sofyan and Widyaastuti, Widyaastuti and Najamudddin, Najamudddin and Murni, Dewi and Maimunah, Maimunah and Qusthoniah, Qusthoniah and Syafril, Syafril, and Indrawan, Irjus and Setiabudi, Agung and Aisyah, Siti and Nurkomariah, Nurkomariah and Nurmadiah, Nurmadiah and Rakhman, Alwi Albani and Wahyudi, Rofiul and Rohman, Yenni and Hikmah, Mariatul and Rahman, Syahrul and Setiawan, Asep and Makmun, Muhammad and Ridha, Muh. Rasyid (2025) PROSIDING WEBINAR NASIONAL MAGISTER STUDI ISLAM “Ragam Pendekatan Penelitian dalam Studi Islam”. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Indragiri.
![]() |
Text
Prosiding Webinar Nasional Magister Studi Islam - ISBN.pdf Download (3MB) |
Abstract
Tafsir Al-Qur’an dengan pendekatan tekstual dan tradisional berperan vital dalam menjaga otentisitas teks melalui analisis linguistik dan transmisi riwayat. Namun, rigiditas metodologisnya menghambat respons terhadap tantangan modern seperti kesetaraan gender dan krisis ekologi, menimbulkan kesenjangan antara otoritas teks dan kebutuhan reinterpretasi dinamis. Menganalisis keterbatasan tafsir tekstual-tradisional serta mengusulkan integrasi metodologi dinamis untuk menjembatani otentisitas teks dengan kompleksitas kekinian. Penelitian kualitatif berbasis studi kepustakaan dengan analisis konten kritis terhadap sumber primer dan sekunder terkait tafsir tekstual, tradisional, serta kritik epistemologisnya. Tafsir tekstual unggul dalam presisi linguistik (nahwu-sharaf) dan konsistensi metodologis (tafsīr bi al-maʾthūr), tetapi gagal mengakomodasi konteks sosio- historis. Sementara itu, tafsir tradisional menjaga universalitas teks melalui prinsip al- ʿibrah bi ʿumūm al-lafẓ, namun rigiditasnya memicu reduksi makna simbolis dan ketidakadaptifan terhadap isu kontemporer. Solusi ideal terletak pada metodologi hibrid (manhaj mutaharrik) yang menggabungkan analisis teks (dirāsat al-naṣṣ) dengan perspektif interdisipliner dan prinsip maqāṣid al-syarīʿah untuk reinterpretasi elastis. Revitalisasi tafsir memerlukan keseimbangan antara presisi linguistik dan pembacaan kontekstual agar tetap relevan sebagai panduan transformatif dalam menjawab tantangan global, tanpa mengorbankan nilai inti Islam. Integrasi hermeneutika filosofis dan pendekatan multidisipliner menjadi kunci menjaga relevansi Al-Qur’an sebagai hudan li al-nās.
Item Type: | Book |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tafsir Tekstual; Tradisional; Pendekatan Penafsiran Al-Qur’an |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam |
Divisions: | Fakultas Ilmu Agama Islam > Program Studi Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Yusnita |
Date Deposited: | 21 Aug 2025 07:43 |
Last Modified: | 21 Aug 2025 07:43 |
URI: | http://repository.unisi.ac.id/id/eprint/761 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |